Industri unggas dan peternakan menghadapi rintangan yang signifikan karena para pelaku industri ini menginginkan untuk dapat menghasilkan protein yang berkualitas tinggi, dapat diakses secara luas serta terjangkau. Terdapat beberapa komunitas dalam industri ini, dimana mereka mengusahakan untuk peternakan serta peternak yang layak, yang dapat menjamin kelangsungan dan kesinambungan produksi ternak.

Kami menyadari bahwa produksi hewan dapat menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca yang signifikan di sektor pertanian. Berkat para ilmuwan IPB University yang bekerjasama dengan Nutricell, kita dapat terus meningkatkan produksi ternak sekaligus meminimalisir produksi metana yang merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca yang signifikan. Konsep yang dikembangkan oleh Nutricell dan IPB University disebut sebagai “Methane Factors” yaitu perhitungan potensi produksi metana dari setiap bahan pakan. Hal ini dapat mengurangi potensi produksi metana selama proses formulasi pakan.

Selain itu, IPB University dan Nutricell juga mengembangkan formulasi pakan berbasis kecerdasan buatan (Artificial-Intelligence) yang melampaui pemrograman linear. Formulasi pakan berbasis AI beroperasi dengan berbagai parameter termasuk bahan baku pakan, nilai gizi bahan baku pakan, harga dan parameter tambahan lainnya. Data penyakit, iklim, model kandang dan pengelolaan peternakan akan diekstrak oleh formulasi pakan berbasis AI. Formulasi pakan berbasis AI akan merekomendasikan formulasi pakan, program pengobatan, manajemen peternakan, dan proyeksi keuntungan ekonomi. Berkat #ChatGPT #OpenAI, formulasi pakan berbasis AI tidak hanya memberi keputusan dan proses yang lebih cepat, namun juga parameter yang lebih inklusif untuk Better People, Planet & Protein.