[spb_text_block animation=”none” animation_delay=”0″ simplified_controls=”yes” custom_css_percentage=”no” padding_vertical=”0″ padding_horizontal=”0″ margin_vertical=”0″ custom_css=”margin-top: 0px;margin-bottom: 0px;” border_size=”0″ border_styling_global=”default” width=”1/1″ el_position=”first last”]

Efisiensi pemberian pakan menjadi tolok ukur keberhasilan dalam manajemen pemeliharaan ternak. Hal ini sangat berkaitan dengan bioavailability nutrien pakan yang merupakan komponen nutrien yang dapat terserap dan digunakan oleh ternak melalui proses metabolisme. Akan tetapi, fakta di lapangan menunjukkan beberapa kejadian yang dapat memengaruhi efisiensi pemberian pakan, misalnya fluktuasi kualitas bahan baku, waktu dan proses pemanenan, distribusi serta penyimpanan bahan baku pakan yang dapat mengakibatkan adanya penurunan nutrien.

Selain itu, jenis ikatan antar molekul nutrien pakan pun menjadi faktor penentu keberhasilan peningkatan bioavailability pakan. Nutrien yang hilang akibat proses panen, distribusi serta penyimpanan bahan baku pakan merupakan faktor yang sulit dikontrol.

Oleh sebab itu, salah satu cara mengantisipasi guna menstabilkan dan mengoptimalkan kualitas bahan baku pakan ialah dengan pemberian enzim dalam proses pembuatan pakan. Enzim merupakan biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk.

Menekan FCR

Terdapat beberapa jenis enzim, misalnya protease, amylase, phytase, glucanase dan xylanase. Masing- masing enzim tersebut memiliki fungsi spesifik. Protease berfungsi untuk memecah fraksi protein menjadi molekul yang lebih sederhana berupa asam amino, sehingga lebih mudah untuk diserap oleh tubuh. Amylase ialah enzim yang bertugas menghidrolisis komponen pati menjadi gula sederhana.

Phytase menghidrolisis asam fitat untuk melepaskan molekul fosfor yang banyak terdapat di jaringan tanaman, terutama biji-bijian.

Sedangkan glucanase dan xylanase masing-masing berperan dalam menghidrolisis senyawa glucan dan xylan, keduanya merupakan komponen polisakarida.

ROVIZYME® (Kementan RI No. D. 19116086 FTS) merupakan solusi dari PT. Nutricell Pacific untuk meningkatkan kualitas pakan berbentuk cocktail enzyme. Cocktail enzyme merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut sebuah produk yang tersusun atas beberapa komponen dan jenis enzim. Masing-masing dari jenis enzim tersebut bekerja sebagai katalisator secara spesifik sesuai dengan fungsinya.

Peningkatan kualitas pakan merupakan salah satu upaya untuk menekan FCR. Pada gambar diatas terlihat bahwa penggunaan ROVIZYME® berkontribusi terhadap penurunan FCR sebanyak 5% terhadap kontrol.

ROVIZYME® digunakan dengan cara dicampurkan ke dalam pakan. Dosis ROVIZYME® yang direkomendasikan adalah 500 gram/ton untuk broiler (ayam pedaging) dan 375 gram/ton untuk layer (ayam petelur).TROBOS/Adv

[/spb_text_block]