Layanan Laboratorium Terkini di Era 4.0

[spb_text_block animation="none" animation_delay="0" simplified_controls="yes" custom_css_percentage="no" padding_vertical="0" padding_horizontal="0" margin_vertical="0" custom_css="margin-top: 0px;margin-bottom: 0px;" border_size="0" border_styling_global="default" width="1/1" el_position="first last"] Inovasi menjadi kata yang selalu digaungkan oleh PT Nutricell Pacific (Nutricell) sebagai perusahaan penyedia[...]

14/12/2023/Artikel Umum/
[spb_text_block animation=”none” animation_delay=”0″ simplified_controls=”yes” custom_css_percentage=”no” padding_vertical=”0″ padding_horizontal=”0″ margin_vertical=”0″ custom_css=”margin-top: 0px;margin-bottom: 0px;” border_size=”0″ border_styling_global=”default” width=”1/1″ el_position=”first last”]

Inovasi menjadi kata yang selalu digaungkan oleh PT Nutricell Pacific (Nutricell) sebagai perusahaan penyedia produk-produk obat hewan dan nutrisi ternak ini, karena sesuai dengan visi dan misi perusahaan yaitu “The Science of Life” serta menghadirkan solusi melalui inovasi. Belum lama ini, tepatnya di Hotel Santika Premiere, Gubeng Surabaya, Jawa Timur (3/7) Nutricell mengadakan kegiatan rutin bertajuk Innovation Dinner dengan tema “Labs Service 4.0”. Suasana akrab sangat terasa dalam acara yang dihadiri oleh peternak broiler, layer dan self mixing serta feedmil (pabrikan pakan).

CEO PT Nutricell Pacific,Suaedi Sunanto menuturkan kegiatan innovation dinner rutin dilakukan yang bertujuan untuk memberikan informasi terkini atau suatu hal terbaru yang dibagikan kepada customer dan industri.

Ia menerangkan innovation dinner kali ini memberikan up date tentang bagaimana teknologi dan metode analisa sebagai bentuk layanan kepada peternak dan pabrik pakan. “Lebih tepatnya, layanan laboratorium nutrisi yang berbasis teknologi informasi, Nutricell dan Upscience akan memberikan akses kepada pelanggan dalam layanan laboratorium kelas dunia untuk menjamin akurasi formulasi pakan dan kualitas pakan, serta kondisi kesehatan hewan,” paparnya.

Sambungnya Laboratorium Service (Labs Service) yang ditawarkan, bukan hanya ber- bicara soal analisa dan metode analisa, tetapi juga membantu menyajikan data-data dari hasil analisa yang nantinya digunakan untuk membuat formulasi pakan yang berkualitas dan kompetitif. “Targetnya tidak hanya dari angka saja yang harus tepat, tetapi bagaimana angka itu dapat digunakan untuk formulasi pakan bagi peternak dan pabrik pakan. Tentu- nya dengan berdiskusi secara spesifik terlebih dahulu,” jelasnya.

Ia sebutkan bahwa perlu dilakukan proses analisa intensif sebelum ditemukan profile yang jelas. Pada saat sistem sudah berjalan, maka analisa hanya sebagai metode kontrol saja. Analisa bukan faktor yang mudah dan kegiatan yang murah, sehingga data analisa sangat critical. Jika dikaitkan dengan 4.0 terkoneksi dengan internet, seperti NIR yang diinstal di Blitar, Jawa Timur akan upscience NIR di Perancis,” tuturnya.

Suaedi berharap dengan Labs Service 4.0 ini, akan memberikan gambaran riil fungsi dari laboratorium yang tidak hanya meng- analisa menggunakan alat canggih dengan metode tepat. “Tetapi, bagaimana data yang sudah didapatkan bisa kita dikelola sehingga memberikan efisiensi yang terukur, proses analisa akan lebih efektif, kualitas terjaga dan konsistensi mudah dibaca. Pada akhirnya produk yang dihasilkan berkualitas dengan harga yang kompetitif,” jabarnya.

Menjamin Mutu dan Saling Berinteraksi

Wira Wisnu Wardani, Direktur Research & Development (RnD) Nutricell dengan adanya Labs Service ini ingin menunjukkan kepada pelanggan bahwa Nutricell sangat concern terhadap kualitas, bahkan dimulai dengan mengedukasi dari internal tim. “Produk pe- ternakan yang nanti dihasilkan peternak bisa jadi akan dikonsumsi oleh kita, keluarga dan anak – anak. Jadi kalau dalam prosesnya salah, maka kita akan terkena dampaknya juga. Peduli terhadap prosesnya saja tidaklah cukup, maka dilakukan setting quality control system dimulai dari cek bahan baku, homogenitas, vitamin, mineral dan zat – zat yang tidak diinginkan internal laboratorium Nutricell,” terangnya.

Ia mengemukakan, dengan persaingan di industri peternakan yang semakin ketat akan terlihat produsen yang concern dan yang tidak terhadap kualitas produknya. Oleh itu, Nutri- cell membuka sistem IoT (Internet of Thing) yaitu sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke kom- puter. “Misalnya dengan aplikasi Pelayanan Veteriner Terpadu (NuVet) yang meliputi konsultasi dokter hewan, analisis laboratorium, permintaan kunjungan dokter hewan, dan lain-lain. Kita kembangkan juga identifikasi produk dengan barcode di kemasan melalui aplikasi,” paparnya.

Wira sebutkan semua layanan aplikasi yang dihadirkan Nutricell sebagai pelayanan untuk menjamin mutu di pelanggan dan saling berinteraksi. “Jadi pelanggan akan memberikan input, yang nantinya dijadikan bahan masukan kedepan bagi kita dalam memberikan kebu- tuhan yang pelanggan perlukan,” tuturnya. Selanjutnya yang sedang dikembangkan adalah pelanggan dapat masuk langsung ke website untuk melihat produksi, formulasi dan bahan bakunya. “Kita seperti masuk ke dapur melihat proses produk itu dibuat, sehingga kepercayaan akan terbangun dan bisa dipertanggungjawabkan,” pungkasnya.

Kerjasama dengan Wisium

Dalam Labs Service ini, Suaedi mengatakan Nutricell menggandeng Wisium sebagai kerjasama strategis. Selain mendistribusikan produknya, tetapi juga mengoptimalkan teknologi, jaringan dan kapabilitas Wisium. “Wisium merupakan suatu perusahaan global yang cukup besar, sehingga bisa bermanfaat bagi peternak di dalam negeri,” cetusnya.

William, Bisnis Development Manager Wisium menambahkan Wisium ingin mem- perkenalkan kepada peternak dan feedmill bahwa melakukan kerjasama dengan Nutricell melalui Labs Service dan teknologi. “Wisium merupakan supllierfeed additive dan premiks dengan distributornya Nutricell. Melalui ker- jasama ini, kita melihat masih banyak yang bisa di improve dari pengelolaan manajemen pakan. Para pelaku usaha peternakan dalam membuat pakan dengan kualitas yang lebih baik dengan biaya efisien,” ungkapnya.

Ia menyebutkan berdasarkan temuannya terkait penggunaan mikotoksin di peternakan yang belum menggunakan manajemen yang benar yaitu masih menggunakan perkiraan dan perasaan. Jadi saat memberikan dosis tertentu suatu mikotoksin binder tidak berdasarkan uji kuantitatif. “Misalnya musim hujan akan menaikkan dosisnya dalam jumlah tertentu. Lalu umur ternak sendiri, jika umurnya masih muda dosisnya akan lebih tinggi dibandingkan umur ternak yang lebih tua,” urainya.

Selain Wira, dalam kesempatan terse- but juga menghadirkan pembicara Stefani Harianja Head of Technical Services Wisium yang menjelaskan tentang Holistic Services & Solution for Optimum Results. Diakhir acara diberikan hadiah bagi para peserta yang mem- berikan pertanyaan terbaik.

[/spb_text_block]

Share This to Your Platform!

Contact us

NUTRICELL Head Quarter

CIBIS NINE 12th Floor, Unit G1
Jl. TB Simatupang No. 2 JAKARTA 12560
INDONESIA
nutricell@nutricell.co.id
www.nutricell.co.id

At Nutricell,

we believe in creating a better world through science and innovation,
for our customers, our partners, and the planet