PT Nutricell Pacific berkomitmen untuk dapat berkontribusi positif bagi keseimbangan profitabilitas dengan tanggung jawab dalam melindungi Kesehatan manusia, hewan dan lingkungan hidup. Salah satunya adalah memastikan bahwa para pelaku di industri peternakan ruminansia mengetahui bahwa fermentasi rumen pada ternak ruminansia dapat menghasilkan emisi gas metan. Berangkat dari hal tersebut, PT Nutricell Pacific bekerjasama dengan IPB University mempersembahkan project “GHG Emission Awareness”

Produksi gas dari bahan baku pakan yang digunakan di peternakan sapi perah komersial di Indonesia akan dievaluasi dalam project ini. Mengetahui pola produksi gas dari masing-masing bahan baku dapat membantu untuk mengukur produksi gas dari peternakan sapi perah. Peran PT Nutricell Pacific adalah untuk dapat menyarankan feed additive yang dapat membantu mengurangi produksi gas dan tetap meningkatkan performa hewan ternak dengan keahlian PT Nutricell Pacific di bidang nutrisi hewan.

Beberapa bahan baku yang diperhatikan adalah pollard gandum, dedak gandum, dedak gandum, dedak padi, pakan gluten jagung, DDGS, bungkil inti sawit, bungkil kopra, sekam kopi dan konsentrat.

Berbagai bahan baku tersebut menghasilkan produksi gas yang masih dalam proses pengujian dan pengolahan oleh tim IPB University sehingga masih membutuhkan waktu untuk impelementasi. Namun, mengetahui karakteristik produksi gas dari setiap bahan baku tersebut dapat membantu untuk melakukan upaya mitigasi dalam mengurangi produksi gas.

Selengkapnya, Asian Agribiz telah menayangkan artikel mengenai Project ‘Green House Gases Awareness” oleh PT Nutricell Pacific dan IPB University yang dapat dibaca dibawah ini:

Asian Feed Magazine – Nutricell Article

Nutricell,
The Science of Life